Waspada 7 Jenis KDRT Yang Sering Tidak Disadari

Kunci utama langgengnya hubungan rumah tangga adalah adanya rasa cinta dan kasih sayang yang dimiliki suami maupun istri. Namun pada kenyataannya, di tengah-tengah pernikahan muncul beragam permasalahan. Hal inilah yang bisa memicu adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Peristiwa KDRT bukanlah fenomena baru. Ada banyak faktor yang menyebabkan KDRT salah satunya adalah rasa cemburu dan faktor finansial.

KDRT tidak selalu berbentuk kekerasan fisik, ada juga beragam kekerasan dalam pernikahan yang masih banyak orang yang tidak menyadarinya, diantaranya:

  1. Kekerasan Seksual

Dalam melakukan hubungan seksual harus tetap dilandasi dengan consent alias adanya persetujuan antara suami dan istri. Jika satu pihak menolak melakukannya, sementara pihak lainnya tetap memaksakan maka sudah masuk ke dalam kategori kekerasan seksual. Masih banyak yang tidak menyadari bahwa pemaksaan seksual merupakan salah satu jenis KDRT.

  1. Kekerasan Finansial

Permasalahan yang paling umum terjadi dalam pernikahan adalah finansial. Namun, jika ada salah satu pihak dengan sengaja melakukan penelantaran atau pemaksaan finansial terhadap pasangan maka sudah bisa dianggap sebagai KDRT. Memaksa pasangan atau anak untuk kerja tanpa adanya persetujuan, mengambil atau menggunakan hak pasangan tanpa sepengetahuannya termasuk dalam kategori KDRT yang jarang orang-orang sadari.

  1. Menelantarkan Anak

Sudah menjadi hak anak untuk bisa merasakan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya agar tumbuh menjadi pribadi yang baik. Namun sayangnya tidak semua orang tua bisa melakukan hal tersebut. Masih banyak orang tua yang justru tidak memberikan hak anak seperti memenuhi kebutuhannya, membiayai sekolah, melarangnya untuk mengembangkan bakat dan hak lainnya yang bersifat fisik maupun psikologis.

  1. Selingkuh

Perlu diketahui bahwa selingkuh sudah masuk dalam kategori KDRT. Ketika salah satu pihak ada yang berselingkuh, maka ada kebahagiaan pasangan dan anak yang diabaikan. Dampak perselingkuhan bisa membuat hubungan suami istri menjadi tidak harmonis lagi dan pastinya ada pihak yang merasa tersakiti.

  1. Melakukan Intimidasi

Tanda KDRT yang mungkin tidak disadari adalah adanya ancaman terhadap salah satu pihak di keluarga. Sebuah ancaman bisa menimbulkan rasa trauma. Ini termasuk dalam bentuk intimidasi agar pihak tersebut merasa ketakutan. Hal ini tentu akan memengaruhi kondisi psikologis pihak yang menjadi korban.

  1. Sering Berteriak

Meski terkesan sepele tetapi perlu diketahui bahwa sering berteriak masuk dalam tindakan KDRT secara verbal. Tidak akan ada bekas luka fisik namun justru menyerang kondisi psikis korbannya. Ucapan dengan nada tinggi mampu meninggalkan luka pada perasaan hingga menimbulkan traumatik.

  1. Membatasi Aktivitas Pasangan

KDRT verbal lainnya yang masih sering tidak disadari adalah melakukan kekerasan sosial yaitu dengan membatasi aktivitas pasangan dengan lingkungan sekitar. Pelaku kekerasan tidak segan untuk memutuskan koneksi pertemanan sosial bahkan bisa juga terhadap keluarga sendiri. Cara ini dilakukan untuk menutup komunikasi korban dengan orang lain yang bisa membantunya.