Pertimbangan Sebelum Resign Bagi Working Mom

Bagi sebagian wanita yang sudah memiliki keluarga pasti harus membagi waktu antara kehidupan pekerjaan dengan urusan yang ada di rumah. Banyak perusahaan yang tetap mendukung karyawan yang sudah memiliki keluarga. Namun, banyak juga yang merasa kewalahan dalam membagi waktu antara karir dan rumah tangga, apalagi bila sudah memiliki anak.

Mengurus anak dan membagi waktu dengan pekerjaan memang agak sulit. Bagi Anda yang merupakan seorang working mom dan berkeinginan untuk keluar kerja bisa menjadi pilihan yang tepat. Tetapi sebelum memutuskan untuk keluar, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal seperti yang ada di bawah ini.

  1. Peluang Perubahan Jadwal Kerja

Berhenti kerja di perusahaan bukan berarti total tidak bekerja dan hanya mengurus rumah tangga saja. Anda juga masih bisa menimbang pilihan untuk tetap bekerja dari rumah dengan jam kerja yang fleksibel. Carilah perusahaan yang memang bisa bekerja dari rumah, atau Anda juga bisa membuka peluang usaha sendiri dengan berjualan online. Waktu Anda pun bisa lebih banyak dengan keluarga meskipun sembari bekerja.

  1. Peluang Karir

Anda harus mempertimbangkan seberapa besar peluang yang bisa didapat ketika memutuskan untuk kembali bekerja suatu saat nanti? Di berbagai bidang industry biasanya memang tidak mudah untuk memberi peluang bagi yang sudah berkeluarga. Namun, jika Anda memang sudah berniat untuk mementingkan kepentingan keluarga dibanding karir bukan berarti kesempatan bekerja di masa mendatang tertutup rapat. Anda masih memiliki kesempatan untuk mempersiapkan diri mulai dari bawah. Pelajari hal-hal baru dan mengikuti perkembangan jaman. Tetap aktif mengasah keahlian agar ilmu Anda tidak sia-sia.

  1. Persiapan Anggaran

Memutuskan untuk keluar dari pekerjaan demi keluarga tentu tidak akan mendapatkan pesangon. Jadi sebelum benar-benar mengundurkan diri, Anda harus mempersiapkan anggaran. Caranya adalah dengan menyisihkan gaji per bulan dan kemudian ditabung atau dimasukkan ke dalam asuransi. Jika hal ini tidak Anda lakukan, mau sebesar apapun gaji suami maka akan sulit mengikuti gaya hidup yang biasa Anda jalani ketika masih bekerja. Maka dari itu, Anda perlu membuat penyesuaian anggaran keluarga, karena nantinya penghasilan hanya bersumber dari suami.

  1. Komunikasi Dengan Pasangan

Penting untuk komunikasi terkait kepada pasangan terkait rencana pengunduran diri Anda dari kantor. Jika biasanya urusan rumah tangga harus dibagi 2 karena sama-sama bekerja, kini Anda bisa sepenuhnya fokus untuk mengurusa anak. Pada awalnya mungkin tidak mudah. Peralihan dari ibu kantoran menjadi ibu rumah tangga seutuhnya akan sedikit berat dilalui. Anda tetap perlu bantuan suami dalam mengurus anak selama masa transisi. Lama-kelamaan Anda sudah mulai terbiasa betapa asyiknya melakukan kegiatan mengurus rumah tangga dan anak di rumah.