Do’a Nabi Musa, Minta Dimudahkan Urusan dan Ucapan
Do’a ini adalah do’a yang amat manfaat. Do’a ini berisi hal meminta kemudahan pada Allah dan agar dimudahkan dalam ucapan serta dimudahkan untuk memahamkan orang lain ketika ingin berdakwah.
Do’a ini dari Nabi Musa ‘AlaihiSallam. Namun do’a ini bisa diamalkan pula oleh kita sebagaimana ditunjukkan oleh para ulama dalam berbagai kitab do’a kumpula mereka. Do’a ini terdapat pada firman Allah Ta’ala :
“ Musa berkata, “ Robbissyrohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul’uqdatam millisaani yafqohu qoulii “ yang artinya : “ Yaa Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuanku dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku. “ ( QS. Thoha : 25-28 )
Berikut kami sarikan penjelasan Syaikh As Sa’di rahimahullah dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat diatas.
- “ Robbissyrohlii shodrii “ Ya Allah, lapangkanlah untukku dadaku “
Maksudnya adalah lapangkanlah, janganlah perkataan dan perbuatanku ini menyakiti dan janganlah hatiku ini terkotori dengan yang demikian, dan jangan pula hatiku ini dipersempit. Karena jika hati telah sempit, maka orang yang memiliki hati tersebut sulit memberikan hidayah ( petunjuk ilmu ) pada orang yang didakwahi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berkata pada Nabi-Nya Muhammad Shallallahu’Alaihi Wa Sallam, “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. “ ( QS. Ali Imran : 159 ).
- “ Wa yassirlii amrii “
Maksudnyaadalah mudahkanlah setiap urusan dan setiap jalan yang ditempuhu untuk mengharap ridho-Mu, mudahkanlah segala kesulitan yang ada dihadapanku. Diantara dimudahkan suatu urusan yaitu seseorang yang memohon diberikan berbagai kemudahan dari berbagai pintu, ia dimudahkan untuk berbicara dengan setiap orang dengan tepat, dan ia mendakwahi seseorang melalui jalan yang membuat orang lain mudah menerima.
- “ Wahlul ‘uqdatammillisaani yafqohu qouli “
“ Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku. “
Dahulu Nabi Musa ‘Alaihi Sallam memiliki kekurangan, yaitu rasa kaku dalam lisannya. Hal ini membuat orang sulit memahami yang beliau ucapkan, demikianlah dikatakan oleh para pakar tafsir. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
“ Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih didahnya daripadaku. “ ( QS. Al-Qashshash : 34 ). Oleh karena itu, Nabi Musa meminta pada Allah agar dilepaskan dari kekauan lidahnya sehingga orang bisa memahami apa yang diucapkan oleh Musa.
Kepada Allah-lah seharusnya kita meminta. Kepada Allah-lah satu-satunya kita mohon pertolongan. Ketika ada kesulitan, kesedihan dan kesempitan, adukanlah pada Allah. Allah sungguh Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar do’a-do’a hamba-Nya. Setiap do’a yang kita panjatkan pasti bermanfaat. Ketika sulit saat menghadapi ujian, mohonlah segala jalan keluar pada Allah. Ketika objek dakwah sulit menerima dakwah kita, mintalah kemudahan dari Allah karena Allah lah yang membuka hati hidayah setiap hamba sedangkan kita hanya berbicara dan menyampaikan.
Sumber : rumaysho.com